Laman

Rabu, 30 Agustus 2017

Pemberani? Coba yuk Tonton Ini

Haii, para sobat blogger..
Kalian suka nonton film? Tapi bosen sama genre film roman, drama atau yang melow-melow? Nah, genre horror bisa menjadi pilihan yang tepat nih buat kalian, selain ganti suasana, menonton film bergenre yang 1 ini bisa memperkuat mental kalian kok. ^^ Yuk, simak ada apa ajaa..

1. Insidious 2 (2013)
Sebelum kalian siap menonton cerita yang 1 ini, ada baiknya kalau kalian bisa menonton yang Insidious 1 dahulu. Walaupun, semua cerita Insidious memiliki sequal cerita yang mundur atau terbalik. Tapi itu-lah yang membuat cerita yang 1 ini menjadi menarik. Mengisahkan aktivitas paranormal di sebuah keluarga kecil karena diganggu oleh makhluk halus, sehingga sang anak dimasuki oleh roh jahat, yang ternyata berawal dari kisah sang ayah.

2. Crimson Peak (2015)
Ini merupakan salah 1 film yang patut dimasukkan kedalam list nih. Pasalnya, film ini mengambil inspirasi dari pengalaman pribadi ibunya Guillermo Del Toro, saat ibunya mendapat "kunjungan" dari tamu yang tidak diundang. Film ini akan membuat kalian percaya akan adanya hantu dan makhluk astral lainnya.

3. The Counjuring 2 (2016)
Siapa yang tidak mengenal Valak? Yap, tokoh hantu yang menjadi salah 1 penyebab dibalik terjadinya kegiatan supranatural, menjadi viral didunia maya karena kemunculannya yang datang secara tiba-tiba, membuat netizen mencptakan macam-macam meme.
Berawal dari sebuah keluarga broken home dan akhirnya menjadi sasaran yang mudah untuk makluk halus. Mungkin memang terdengar kisah yang klasik, lalu apa yang buat berbeda? Pasalnya, kejadian supranatural itu terjadi di rumah kecil pribadi  milik Keluarga Hodgson yang terletak di Enfield, London pada tahun 1977.

4. Pee Mak (2013)
Film ini sedikit berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya. Mengapa? Pasalnya, film yang berasal dari Thailand ini merupakan film lucu yang unik. Mengisahkan seorang pemuda yang pulang dari perang yang tanpa menyadari bahwa sang pujaan hati telah menjadi roh yang ditakuti oleh penduduk desa.

Sekian beberapa ulasan film yang saya berikan. Masih banyak sebetulnya, tapi segini dulu.. Walaupun ada sebagian yang diangkat dari kisah nyata, tapi jangan sampai buat kalian takut yaa.. Have a nice day, see you on the next post!!! ^^



(Sumber gambar:https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQI3Jxv1HnLfT6yT589a7SOXLNAeGDkLjHr4_AQUbDfM4J_zAUe)

Rabu, 23 Agustus 2017

Mereview Pertemuan Bahasa Indonesia

Haii, para sobat blogger,
Kali ini, saya ingin mengulang materi yang sudah saya pelajari sebelumnya, yaitu tentang ceramah. Namun, sebelumnya saya akan membahas mengenai kunci bagaimana menjadi karakter yang baik dari hal yang sederhana, yaitu 3O dan 3T. Apa itu 3O dan 3T? yuk simak penjelasannya.


3O dan 3T
Apa sih 3O???
Yaps, 3O merupakan kepanjangan dari Olah otak, Olah hati, dan Olah raga.
- Olah otak
Hal ini merupakan bagian yang biasanya digunakan dalam proses belajar. Mengapa? Karena, dalam proses ini lebih menekankan pada proses ketrampilan yang kalian miliki. Keterampilan seperti apa? Yaitu keterampilan seperti, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, keterampilan dalam berpidato, keterampilan dalam berceramah, dan lain-lain. Semua itu dilakukan agar kita menjadi seseorang yang dapat berfikir secara kritis.
- Olah hati
Kita pun harus melatih perasaan serta melatih empati kita terhadap orang lain. Bagaimana kita dapat mengontrol emosi kepada orang lain, ataupun menghargai orang yang sedang berbicara dengan cara mendengarkannya.
- Olah raga
Selain harus melatih keterampilan logika dan melatih rasa empati, kita juga tetap harus mengolah raga, untuk tetap menjaga agar raga tetap bugar. Karena seperti kata pepatah mens sana in corpore sano. Yang berarti didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Lalu, kalau 3T???
3T merupakan kepanjangan dari Tahu diri, Tahu Tempat, Tahu waktu. Lahh,  lalu apa maksudnya?
- Tahu diri
Misalnya, kita adalah seorang pelajar. Maka kita harus menyadari diri bahwa kita adalah seorang pelajar. Kita harus bertindak layaknya sebagai seorang pelajar dan dapat berbicara layaknya seorang pelajar. Bukan sebagai seorang preman yang berada dipasar.
- Tahu tempat
Kita harus mengetahui tempat dimana kita sedang berada. Saat kita sedang berada di dalam kelas, maka kita harus tahu bagaimana kita dapat bertindak, layaknya seorang anak yang berada didalam kelas.
- Tahu waktu
Tahu saat dimana harus serius, bercanda, ataupun sedang istirahat.
Dengan melakukan ketiga hal di atas, kita dapat menempatkan posisi dan sifat serta tindakan kita.


kalau kalian dapat melakukan dan menerapkan 3O dan 3T dalam kehidupan sehari-hari, niscaya kalian pasti akan menjadi orang yang menyenangkan dan disenangi banyak orang ^^
Untuk informasi yang lebih lengkapnya, kalian bisa baca disini.

Teknik Berdiskusi
Saat berdiskusi, tentu ada orang yang berperan dibalik diskusi tersebut, yaitu:
  • Moderator: Orang yang mengatur dan memimpin jalannya sebuah diskusi.
  • Pemateri: Merupakan seseorang yang membawakan sebuah materi untuk didiskusikan. Namun, bukan berarti mereka ahli dan paham betul dengan materi tersebut. Karena, umunya mereka hanya mengambil materi dari berbagai sumber.
  • Penyaji: Orang yang menyajikan diskusi, atau menyediakan masalah, makalah ataupun bahan untuk diskusi.
  • Notullen: Orang yang mencatat hal-hal yang penting dari pemateri, atau inti dari diskusi tersebut. 
  • Audience: Pendengar atau penyaksi diskusi tersebut.

Ceramah
Ceramah merupakan jenis komunikasi didepan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan dan sebagainya. Materi yang dibawakan saat berceramah merupakan materi yang bersifat umum. Ceramah sendiri bisa dilakukan melalui berbagai media. Seperti, musik, televisi ataupun secara lisan dibalik mimbar. Ceramah, pidato dan dakwah, memiliki pengertian yang dapat dikatakan cukup dekat. Mengapa? karena ketiganya sama-sama bersifat persuasif (mengajak) dan merupakan komunikasi 1 arah. Tetapi yang membedakan mereka, pidato merupakan bagian dari orasi, dan biasanya materi yang dibawakan lebih bersifat khusus. Berbeda dengan dakwah, yang lebih membahas mengenai ajaran agama.
Tentu dalam berceramah memiliki teknik yang harus diperhatikan. Seperti, ciri kebahasaan, pokok informasi, bagaimana cara menyunting teks ceramah, dan masih banyak lagi.

Karena materi ini pernah saya ulas di postingan sebelumnya. Maka, saya tidak akan membahas panjang lebar mengenai ceramah. Tetapi,untuk informasi yang lebih jelas dan lengkapnya, kalian bisa membukanya disini.

Disana kalian dapat menemukan informasi yang lebih lengkap dan jelas mengenai ceramah ^^

Inti dari Ceramah
Pembicara: Orang yang akan berceramah.
Pesan : Makna, yang akan disampaikan kepada para audience atau pendengar.
Pendengar : Orang yang mendengarkan celotehan dari pembicara.

Persiapan : Ke-mantap-an saat seseorang akan memulai berceramah.
Rasa : Mengerti perasaan lawan bicara.
Diri : Tentang intonasi, gesture, gaya bicara.

Sekian ulasan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang bisa saya bagikan. Have a nice day, see you on the next post !!!^^

Minggu, 06 Agustus 2017

Yuk, Kenali Ceramah Lebih Dalam







Haii, para sobat blogger..
Kali ini, saya ingin mengulas tentang ceramah. Mulai dari pengertian, hingga bagaimana cara membuat teks ceramah tersebut.. Yuk disimak..
1. Pengertian ceramah, pidato, dan khotbah
Ceramah adalah jenis komunikasi di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Materi yang dibawakan lebih kepada materi yang bersifat umum.
Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung sebagai orasi. Materi yang dibawakan bersifat khusus.
Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan keagamaan dan ajakan untuk memperkuat keimanan.

2. Pokok-pokok informasi dalam ceramah
Pokok-pokok ceramah adalah hal atau masalah yang menjadi pusat pembicaraan dari suatu ceramah.
A. Jenis-jenis Informasi
1. Informasi berdasarkan fungsi, yaitu informasi yang bergantung pada materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini adalah informasi yang menambah pengetahuan, informasi edukatif, dan informasi yang hanya menyenangkan pembaca atau bersifat fiksional (khayalan).
2. Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Informasi ini bisa dalam bentuk tulisan, seperti berita, artikel, karangan khas (feature), resensi, kolom, dan karya fiksi.
3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, yaitu informasi berdasarkan tempat kejadian peristiwa berlangsung. Informasi dapat dibagi menjadi informasi daerah, nasional, dan mancanegara.
4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan, yaitu informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada. Contoh bidang-bidang dibedakan menjadi bidang pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.

3. Menyusun bahan ceramah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bahan ceramah, yaitu:
1. Mengenali konteks
Mengenali konteks berarti mengenal peserta ceramah dan situasinya. Isu atau topik yang disampaikan tentu akan berbeda jika audiensnya berbeda.
2. Menentukan topik
Penentuan isu ceramah tersebut sebaiknya mempertimbangkan:
a. Sesuai dengan latar belakang dan pengetahuan pendengar
b. Menarik minat
c. Ruang lingkup jelas dan spesifik
d. Sesuai dengan waktu dan situasi
3. Menyusun kerangka ceramah
Ciri-ciri kerangka ceramah yang baik adalah:
a. Meliputi tiga bagian pokok, yakni pengenalan isu, rangkaian argumen, dan penegasan kembali.
b. Mengungkapkan secara jelas
c. Setiap bagian dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan
d. Bagian-bagian dalam kerangka karangam harus tersusun secara logis.
4. Mengumpulkan dan memilih bahan
Pengumpulan bahan dapat dilakukan dari surat kabar, contoh naskah pidato, istilah-istilah populer, cerita atau humor-humor yang relevan.
Adapun pengumpulan materi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Pilih materi yang aktual
b. Pisahkan materi pokok dan materi penunjang
c. Usahakan materi padat

4. Isi dan struktur teks ceramah
A. Pengenalan isu
- topik atau gambaran permasalahan umum
B. Rangkaian argumen 
- uraian pendapat-pendapat
- fakta-fakta
C. Penegasan kembali
- simpulan
- rangkuman
- penguatan
- saran

5. Ciri-ciri kebahasaan teks ceramah
Ada beberapa kaidah atau ciri khas teks ceramah yang harus di perhatikan sebagai berikut:
a. Menggunakan kata sapaan
b. Menggunakan kata ganti orang pertama, yang merujuk pada diri penceramah itu sendiri
c. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa definisi
d. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik penceramah
e. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat)
f. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/pertentangan
g. Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verb)
h. Menggunakan kata-kata persuasif atau harapan

6. Mengonstruksi ceramah
A. Mengembangkan materi dari isu faktual
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan ceramah terkait penggunaan bahasanya, yakni sebagai berikut
1. Kata-kata yang dipilih harus jelas
- menggunakan istilah yang sesuai maknanya serta kata-kata yang sederhana
- menghindari istilah/kata-kata yang terlalu teknis (sulit dipahami)
2. Kata-kata yang dipilih harus tepat
- menghindari kata-kata klise atau kata-kata yang terlalu sering digunakan serta kata-kata yang tidak sopan atau vulgar
- berhati-hati dalam menggunakan bahasa gaul dan bahasa serapan
- tidak menggunakan eufimisme yang berlebihan
3. Kata-kata yang dipilih harus menarik
- memilih kata-kata yang langsung menyentuh khalayak
- menggunakan kata-kata yang bernuansa dan bahasa figuratif (bermajas)
B. Menyunting teks ceramah
Ketika menyunting teks ceramah, kita harus:
1. Mengetahui cara penulisan yang baik
2. Memahami masalah yang dibahas
3. Memahami aturan-aturan kebahasaan
Adapun proses dan langkah-langkah menyunting adalah sebagai berikut:
1. Memastikan teks ceramah yang akan disunting sudah dalam bentuk yang dikembangkan
2. Menyediakan bahan-bahan pemandu penyuntingan seperti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Selain itu, perlu dipersiapkan buku acuan tentang teknik penulisan berceramah
3. Mencermati bahan suntingan secara cermat, baik berkenaan dengan cara penyajian, isi, dan bahasanya
4. Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang bisa di percaya.
C. Teknik-teknik berceramah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berceramah adalah:
1. Lafal, yaitu cara mengungkapkan kata atau bungi bahasa.
2. Intonasi atau nada, yaitu naik turunnya lagu kalimat.
3. Sikap tubuh, ketika berbicara sikap tubuh haruslah dinamis atau bervariatif, yakni disesuaikan dengan isi pembicaraan, suasana, tempat dan kondisi para pendengar.
D. Menanggapi ceramah
Salah satu cara untuk menanggapi ceramah yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengajukan pertanyaan:
1. Jelaskan latar belakang atau sebab-sebab timbulnya pertanyaan
2. Sampaikan pertanyaan dengan jelas dan tidak berbelit-belit
3. Gunakan pilihan kata dan nada bicara yang santun

Sekian ulasan tentang ceramah. Have a nice day, see you on the next post !!!! ^^


Resensi Buku Non Fiksi ADVANCED LEARNING GEOGRAPHY 2

Haii.. Kali ini saya ingin memperkenalkan sekaligus meresensi tentang salah satu buku yang berjenis non fiksi. Yuk langsung aja!! Id...