Laman

Kamis, 18 Januari 2018

Kasih yang Tiada Batas


Pernahkah kalian meragukan kasih dan ketulusan yang ada disekitarmu? Kepada teman? Kepada sahabat? Atau terhadap kekasih? Ya. kalian pasti pernah meragukan dan mempertanyakan ketulusan yang ada disekitarmu. Kalian boleh melakukannya. Tapi hanya satu yang harus kalian ingat. Hanya akan ada satu orang yang akan terus memberikan cinta, kasih, dan bahkan tetap mempercayai, saat semua orang pergi menjauh.

Tiga huruf 1 kata yang sangat berarti banyak. Aku pun tidak tahu apa yang harus aku katakan tentang ibu. Bagiku ibu adalah sesosok wanita yang sangat kuat. Dia adalah pelindungku saat aku menangis dan terjatuh.

Saat kecil aku sering bertanya kepada diriku sendiri. Mengapa ibu melahirkan anak seperti diriku?? Bukankah lebih baik jika saat itu aku tidak ada?

Seiring berjalannya waktu, aku mulai belajar tentang arti kehidupan. Tentang memaafkan, menerima atau pun memberi. Hidupmu tidak akan pernah lengkap dengan belajar memaafkan orang-orang disekitarmu, terutama dirimu sendiri dengan masa lalu yang pernah kau alami. Hidupmu takkan pernah lengkap tanpa belajar menerima apa yang kau miliki, yang mungkin bukan-lah emas atau perak melainkan hanya sebatang bunga. Dan yang apapun yang kau miliki tidak akan berarti tanpa kau membagikan apa yang menjadi milikmu kepada orang lain. Mungkin tiga pelajaran tersebut terdengar biasa saja. Tapi kesimpulan itu-lah yang aku dapatkan dari sosok ibu.

Mereka bilang, ibu adalah sahabat yang pertama dan untuk selamanya. Ya, sahabat berarti akan tetap ada saat apapun yang terjadi. Ibulah yang dapat menemani saat suka maupun duka. Saat bersamanya, perasaan dukaku menjadi hilang untuk sesaat, dan saat itulah semangatku menjadi kembali. Beliau selalu berfikir aku selalu dalam keadaan baik-baik saja. Namun, dia tidak pernah tahu kapan saat aku sedang tidak bersemangat dan membutuhkannya. Mereka bilang, ibu adalah tempat yang sangat tepat untuk berbagi keluh kesah. Kukira hal itu sedikit berbeda denganku.  Bu, bukan karena dia tidak mau mendengarkan ceritaku. Tapi aku-lah yang tidak ingin menceritakannya pada ibu. Bohong, ketika seorang ibu tidak merasa khawatir saat seorang putrinya sedang dalam keaadan perasaan yang tidak baik.
Mungkin terdengar bodoh, namun itu lah yang kulakukan hampir sepanjang hidupku. Terkadang aku berharap aku dapat membohongi diriku sendiri dan benar apa adanya, seperti apa yang ibu lihat  'baik-baik saja'. Namun aku tidak dapat sebaik yang terlihat.

Tidak banyak yang dapat kulakukan untuk membuat selalu ibu tersenyum. Ibu tidak berharap banyak dariku. Karena ia tidak ingin membuatku tertekan mengenai tuntutan prestasi yang ia inginkan. Bohong ketika seorang ibu tidak mendambakan anaknya dapat menjadi seorang juara kelas dengan nilai-nilai yang fantastis. Jadi ibu hanya ingin melihatku dapat naik kekelas selanjutnya. Terkadang aku tidak tahu bagaimana caranya agar aku dapat membuatnya bangga dan tersenyum. "Kau adalah pelajar dan berarti tugas mu adalah belajar." Setidaknya kalimat itu-lah yang dikatakan oleh bapak-ibu guru disekolah. Kalimat itu seolah menyadarkanku, bahwa satu-satunya cara adalah belajar, dan menorehkan nilai-nilai yang baik.

Ibu terlihat kuat dan seolah tidak mengalami apapun. Tapi satu hal yang aku tahu, dia tidak sekuat senyuman yang dia berikan kepadaku.
Dari sana aku belajar bagaimana ibu dapat menjadi seorang yang kuat dan tetap harus bertahan dengan keadaan seperti apapun.

Aku bukan-lah anak yang begitu menurut dengan apa yang ibu katakan. Setidaknya itu yang aku lakukan agar ibu memperhatikanku. Aku tau apa yang aku lakukan salah. Namun seolah aku sudah kehabisan akal bagaimana agar ibu tetap memperhatikan hal yang mendetail layaknya yang ia lakukan dahulu meskipun kini aku akan memasuki usia 17 tahun.

Bagiku ibu adalah salah satu alasan mengapa aku dapat bertahan hingga saat ini. Walaupun banyak masalah yang aku hadapi namun aku sadar, tanpa doa darinya aku bukan-lah apa-apa.
Ibu adalah orang yang selalu memberikan yang terbaik untukku. Bahkan seseorang yang memberikan lebih dari yang ia mampu agar membuatku tersenyum. Ibu selalu tau cara terbaik untuk membuatku dapat tertawa. Ibu akan tetap akan menjadi malaikat yang Tuhan utus untuk dapat menemani hari-hariku saat susah datang ataupun saat kebahagiaan itu ada.

"Seorang ibu adalah orang yang ketika melihat hanya ada 4 kue untuk 5 orang, segera mengatakan bahwa dia tidak menginkan kue tersebut - Tenneva Jordan"

16 komentar:

  1. Penggunaan kata sangat membawa pembaca terbawa.Tata letak juga baik.Tetapi tanda baca dapat diperbaiki

    BalasHapus
  2. Penulisan yang sangat rapi dan membuat pembaca mengerti dengan ceoat , tetapi perhatikan tanda baca yang lebihb baik

    BalasHapus
  3. Tulisan anda membuatku sadar bahwa tidak sepantasnya kita membenci seorang ibu karena cara pandang seorang anak yang berbeda dengan cara pandang ibu. Tulisan ini juga membuat kita sebagai pembaca mengetahui bagaimana pengorbanan seorang ibu pada anaknya.
    Tulisan ini sudah baik tapi akan lebih baik jika memperhatikan penulisan dan tanda baca agar pembaca dapat lebih merasakan isi tersirat di tulisan seperti ini.

    Terimakasih...

    BalasHapus
  4. Penggunaan katanya sudah baik. Tulisan ini juga menceritakan bagaimana kasih sayang ibunya kepada penulis. Tapi perhatikan penggunaan tanda bacanya :)

    BalasHapus
  5. Penulisannya terstruktur dan rapi , penataannya juga sudah bagus tetapi dapat ditingkatkan lagi jika diperhatikan pesan pesan yang ada dalam tulisan tsb.

    BalasHapus
  6. Tulisan yang mendeskripsikan ucapan terima kasih dari seorang anak kepada ibunya. Sangat menginspiratif dan mudah dimengerti. Namun pemilihan kata yang kurang dalam membuat pembaca sulit untuk membayangkannya. Mungkin dapat diperbaiki agar pembaca bisa lebih baper :)

    BalasHapus
  7. mom is the best thing that ever happened to our life. Kasih sayang seorang ibu sepanjang masa. Tulisan yang sangat membangun cara berpikir kids jaman now tentang seorang ibu. Tapi ada baiknya tanda baca diperhatikan agar pembaca lebih nyaman dalam membacanya.

    BalasHapus
  8. Tulisan yang ditulis dengan gaya sederhana dan mencerminkan bagaimana seorang Sisca menyayangi ibunya. Tanpa ibu, kita bukan apa-apa. Terimakasih Sisca untuk tulisannya!

    BalasHapus
  9. Dari artikel tersebut pembaca dapat memahami betapa besar kasih sayang dari ibu terhadap anakny. Sungguh mengharukan.
    Akan tetapi , tema blog yang digunakan sebaiknya diganti karena kurang mendukung suasana tulisan

    BalasHapus
  10. hal yang menyangkut di hati ku adalah saat ada 4 kue untuk 5 orang ibu akan berkata bahwa ia tidak lapar adalah salah satu bukti cinta dan pengorbanan yg nyata.

    BalasHapus
  11. Sesuai judul yang diberikan, penulis mendeskripsikan seorang ibu yang mempunyai kasih yang tiada batas. Semua ditunjukan lewat pengorbanan tokoh "ibu" dalam cerita. Tetapi tata letak dalam cerita harus lebih diperhatikan.

    BalasHapus
  12. Penulis sangat bagus dalam mendeskripsikan sosok seorang ibu. Dari cerita ini saya bisa melihat betapa sayangnya seorang ibu kepada anak-anaknya. Penulis sangat menginspirasi saya untuk menjadi lebih baik kedepannya.

    BalasHapus
  13. Penggunaan katanya sudah cukup baik namum penggunaan tanda baca tolong lebih diperhatikan lagi.

    BalasHapus
  14. Penulisanya sudah rapih, serta terdapat perasaan di dalamnya. Sebagai pembaca, tulisan ini nyaman untuk di baca. Namun, tata letak paragrafnya bisa diedit agar lebih rapih lagi.

    BalasHapus
  15. Saya cukup terkesan dengan pilihan kata yang digunakan serta keserasian antar kalimat satu dan lainnya namun sekiranya penulis dapat memperhatikan kembali kesalahan penulisan angka sebab sebaiknya angka "1" ditulis "satu". Hindari pengunaan angka.Kemudian tata letak penulisan sebaiknya kembali ditinjau.

    BalasHapus
  16. Judul: Kasih yang Tiada Batas
    Nama penulis: Sisca Cahyadi
    Latar belakang:

    Tulisan berjudul Kasih yang Tiada Batas ini terinspirasi dari kisah kehidupan sehari-hari yang dialami oleh penulis bersama ibu terkasih. Penulis ingin menyadarkan kepada para pembaca, jika kasih ibu tidak-lah mengenal batas. Ibu adalah orang ada selalu ada apapun yang terjadi. Dia tidak akan membiarkan anaknya tersesat. Bahkan disaat semua orang telah meninggalkan kita sendirian, maka ibu akan menjadi orang paling terakhir yang akan melakukan itu. Berikut adalah beberapa tanggapan dan komentar dari para pembaca.

    Kelebihan:
    Beberapa dari pembaca berpendapat penulisan penggunaan tata bahasa sudah tepat, menginspiratif, mudah dipahami, sudah terstruktur dengan rapih

    Kekurangan:
    Beberapa dari pembaca berpendapat jika tulisan ini dapat lebih mengatur paragraf kembali agar lebih tertata rapih, lebih memperhatikan tanda baca, tata letak bahasa dan mengubah tema blog yang digunakan.

    Kesimpulan:
    Dalam tulisan ini, masih terdapat banyak kekurangan. Seperti lebih mengaturnya tatanan paragraf yang tersusun, memperhatikan tanda baca. Namun, tulisan ini sudah menjadi tulisan yang inspiratif dengan menggunakan kalimat yang sudah efektif, membuat para pembaca menjadi nyaman untuk dibaca. Tulisan ini memang jauh dari kata sempurna ataupun baik. Namun kiranya, penulis dapat lebih memperhatikan segala kekurangan agar menjadi tulisan yang lebih baik.

    BalasHapus

Resensi Buku Non Fiksi ADVANCED LEARNING GEOGRAPHY 2

Haii.. Kali ini saya ingin memperkenalkan sekaligus meresensi tentang salah satu buku yang berjenis non fiksi. Yuk langsung aja!! Id...